Secara umum, tanaman jati membutuhkan iklim dengan curah hujan minimum 750 mm/th, optimum 1000—1500 mm/th, dan maksimum 2500 mm/th (walaupun demikian, jati masih dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 3750 mm/th). Suhu udara yang dibutuhkan tanaman jati minimum 13—17° C dan maksimum 39—43° C. Pada suhu optimal, 32—42° C, tanaman jati akan menghasilkan kualitas kayu yang baik. Adapun kondisi kelembaban lingkungan tanaman jati yang optimal sekitar 80% untuk fase vegetatif dan antara 60—70% untuk fase generatif.
Curah hujan secara fisik dan fisiologis berpengaruh terhadap sifat gugurnya daun deciduous dan kualitas produk kayu.
Di daerah dengan musim kemarau panjang, jati akan menggugurkan daunnya dan lingkaran tahun yang terbentuk tampak artistik. Kayu jati ini memiliki teras yang lebih kuat sehingga dikelompokkan dalam jenis kayu mewah (fancy wood] atau kelas I. Jati seperti ini banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah (Cepu, Jepara) dan Jawa Timur (Bondowoso, Situbondo). Pada daerah yang sering turun hujan atau curah hujannya tinggi (> 1500 mm/th), jati tidak menggugurkan daun dan lingkaran tahun kurang menarik sehing¬ga produk kayunya tergolong kelas II—III, misalnya jati yang di¬tanam di Sukabumi—Jawa Barat (curah hujan > 2500 mm/th).
0 komentar:
Posting Komentar